Pengantar
Bisnis adalah salah satu bagian ilmu yang
harus dikenali oleh para calon wirausahawan sebelum mereka masuk ke dunia
usaha. Pengetahuan ini menjadi salah satu materi dasar yang diperkenalkan
kepada mahasiswa yang mengambil jurusan ilmu manajemen.
Di dalam materi pengantar bisnis, seseorang akan
diperkenalkan tentang konsep-konsep dasar dalam manajemen. Mengingat salah satu
kunci untuk bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses adalah memahami
tentang konsep manajemen yang baik. Sehingga pada nantinya bisnis yang mereka
jalankan bisa berjalan dengan tertib, dan memiliki visi serta misi yang jelas
dalam proses pengembangannya.
Pilihan Wirausaha
Dunia wirausaha yang sekarang sedang banyak digeluti adalah
bidang kuliner. Banyak pengusaha muda yang tertarik mengembangkan bisnis ini
karena keuntungan yang dihasilkan lebih menjanjikan. Diantaranya adalah margin
keuntungan dari bisnis kuliner yang bisa
mencapai 100 persen dari modal biaya.
Selain itu, dalam sebuah bisnis kuliner tidak ada aturan
yang mewajibkan seorang pengusaha harus menjual produk mereka dalam batasan
harga yang ditentukan. Seperti harga semangkuk bakso. Tidak ada kewajiban dari
semua pedagang bakso untuk menjual semangkuk bakso mereka dengan harga yang
sama. Semua pedagang memiliki hak untuk menjual bakso
mereka dengan harga yang mereka inginkan.
Inilah yang membedakan dengan bisnis di bidang lain. Seperti
bisnis bahan bangunan, dimana harga untuk
satu kantung semen harga jualnya tidak bisa melebihi harga jual yang sudah
dipatok pemerintah. Selain itu, apabila ada selisih harga dengan pedagang lain,
maka konsumen akan beralih membeli ke tempat yang menjual dengan harga lebih
murah.
Mengapa dalam kasus harga semangkuk bakso dan harga satu
kantung semen berbeda? Hal ini disebabkan dalam kasus semangkuk bakso, produk
yang dijual tidak memiliki standarisasi sebagai patokan. Dari sisi regulasi
pun, tidak terdapat konsensus yang mengatur tentang harga jual bakso. Dari
sudut pandang konsumen, nilai yang mereka bayar bukan sekadar ditentukan pada produk yang mereka konsumsi yaitu semangkuk bakso.
Namun, sebagai sebuah produk yang sudut kepuasannya absurd,
maka konsumen akan memiliki kemauan untuk membayar sebuah produk dengan harga
lebih tinggi selama produk tersebut mampu memuaskan mereka. Dalam hal ini,
seorang konsumen tentu akan rela membayar harga bakso di sebuah hotel dengan
harga berlipat ganda daripada semangkuk bakso yang dijual di kaki lima. Sebab,
dengan menyantap bakso di sebuah hotel, akan memberikan nilai lebih bagi si konsumen dari sisi gengsi daripada jika mereka
makan bakso yang sama di pinggir jalan.
Lalu bagaimana harga sekantung semen yang tidak bisa dijual
dengan harga yang lebih tinggi? Selain masalah regulasi pemerintah, persepsi
masyarakat tentang semen adalah sama. Baik itu semen yang dijual di sebuah
supermarket maupun semen yang dijual di toko bangunan kecil pinggir jalan.
Tidak ada nilai lebih yang bisa didapatkan dengan membeli semen di supermarket dibandingkan dengan membeli semen di
toko bangunan.
Oleh karena itu, konsumen akan cenderung memilih toko yang
menjual semen lebih murah, karena tidak ada perbedaan nilai yang bisa
didapatkan dengan membeli semen di lokasi tertentu. Selain itu, pada dasarnya
kualitas semen adalah sama. Dengan demikian, bisa dikatakan harga jual semen
adalah harga yang memiliki unsur sensitivitas di kalangan konsumen. Sehingga,
konsumen akan rela mengorbankan waktunya untuk membeli semen di tempat yang
lebih jauh hanya untuk mendapatkan selisih beberapa ratus rupiah saja.
Kegagalan Bisnis
Kegagalan
bisnis merupakan resiko yang akan dihadapai oleh semua orang yang memutuskan
terjun ke dalam dunia wirausaha. Selain faktor takdir, kegalan bisnis bisa
disebabkan kurangnya pemahaman tentang pedoman yang diajarkan pada teori pengantar
bisnis.
Melaksanakan teori yang diajarkan dalam pengantar bisnis,
memang bukan jaminan sebuah bisnis bisa memperoleh keberhasilan. Namun paling
tidak pedoman tersebut akan meminimalisir resiko yang akan dihadapi oleh
seorang wirausahawan. Sehingga, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
bisa cepat diketahui serta dicarikan jalan keluarnya.
Beberapa hal yang kerap menjadikan kegagalan dalam memulai
sebuah bisnis di antaranya adalah :
- Kesalahan dalam pemilihan lokasi. Dalam memilih lokasi
sebuah usaha, selain harus
mempertimbangkan jenis usaha yang akan dibuka, perlu juga mempertimbangkan
masalah kepadatan. Usaha yang kita jalankan, bisa tidak diketahui oleh
masyarakat jika dibuka pada tempat yang terlalu padat. Sehingga perhatian
masyarakat pada tempat usaha kita menjadi sangat minimalis.
Demikian juga, membuka sebuah usaha di tempat yang berada di
kawasan jalur cepat lalu lintas juga tidak efektif. Sebab, perhatian pengguna
jalan akan lebih terfokus pada konsentrasi di jalan raya daripada harus melihat
ke pinggir jalan. Lebih baik, buka usaha di pinggir jalan yang bukan termasuk
sebagai wilayah jalur cepat berkendara. Misalnya di jalan komplek perumahan
atau di jalan kabupaten.
- Menjalankan bisnis di tengah lautan
berdarah. Maknanya adalah, bisnis yang kita jalankan sudah memiliki banyak
pesaing. Dimana dalam proses persaingan tersebut sudah menggunakan
strategi yang kurang sehat dan berpotensi untuk menciptakan kehancuran.
Seperti strategi harga murah yang bisa berdampak pada tipisnya margin
keuntungan yang tidak sesuai dengan biaya modal yang dikeluarkan.
- Kurang fokus. Bisnis yang dijalankan secara tidak fokus
akan berdampak pada proses pelaksanaan yang hanya berjalan setengah.
Akibatnya, tidak ada nilai kompetensi yang ditawarkan pada konsumen. Hal
ini menjadikan konsumen kurang mendapatkan nilai lebih pada saat
mengkonsumsi produk yang Anda jual.
- Kurang selaras dengan budaya
lokal. Salah satu contohnya adalah menjual produk yang tidak sesuai dengan
keyakinan yang dianut oleh konsumen di sekitar kita membuka usaha.
Misalnya, warung makan yang menjual bahan yang diharamkan di tengah
pemukiman yang mayoritas penduduknya beragama Islam.