Thursday, June 5, 2014

TEMA : KESEHATAN




VIRUS MERS-Cov
(Virus Corona Middle East Respiratory Syndrome)

Virus Corona Middle East Respiratory Syndrome ( MERS ) pertama kali berada di Arab Saudi pada bulan September 2012. Virus ini adalah salah satu jenis virus yang menyerang saluran pernafasan manusia sehingga bisa mengakibatkan kematian. Virus ini merupakan jenis virus baru dari kelompok Corona Virus ( Novel Corona Virus ).
Penyebab Gejala Virus MERS-Cov itu melalui penyakit seperti Demam, Batuk, dan Sesak nafas ( nafas pendek ). Penularan virus ini karena adanya interaksi dari manusia ke manusia lain yang saling kontak dekat dengan penderita.
Penularan Virus ini pada manusia dapat melalui media yaitu
   Langsung                    : melalui percikan dahak pada saat pasien batuk atau bersin.
   Tidak langsung            : melalui kontak dengan benda yang sudah terkontaminasi virus.
Virus ini juga ditemukan pada binatang seperti Unta. Selain itu ada penemuan terbaru yang menunjukkan tentang infeksi pernapasan yang melakukan kontak dengan hewan peliharaan seperti Kucing dan Anjing. Tetapi masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam lagi.
Di Negara arab Saudi virus MERS menjangkiti lebih dari 260 orang dan di Asia Tenggara ada seorang warga Negara Malaysia yang meninggal akibat virus ini  dan di Negara – Negara lain juga banyak penderita yang belum diketahui jika meninggal dunia.
Kasus ini menjadi tanggung jawab para pejabat pemerintahan di Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang sangat khawatir terhadap virus MERS karena takut merajalela sehingga mereka harus menangani kasus ini secara cepat. Dan mereka turut prihatin kepada kaum muslimin yang kemungkinan dapat tertular virus ini pada saat mengunjungi tempat – tempat suci di Arab Saudi, melakukan Ibadah Haji dan Umroh. WHO  menganjurkan jangan ada paket kunjungan ke peternakan unta dalam paket perjalanan umroh jamaah dan menganjurkan untuk tidak konsumsi susu mentah dan selalu memasak makanan dengan baik.
Di Indonesia sendiri pemerintahnya telah mengambil berbagai langkah – langkah antara lain dengan memperkuat kegiatan pemantauan, mengedarkan berbagai informasi dan pengumuman kepada masyarakat dan petugas kesehatan di seluruh tingkat.
Sehingga Kementerian Kesehatan di Indonesia sangat mengantisipasi masyarakatnya yang akan berangkat Haji atau Umroh serta Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) agar selalu menjaga kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan sehingga para tenaga kesehatan diikut sertakan. Walaupun Menteri Agama tidak melarang dan tidak membatasi Jemaah haji atau umroh melakukan ibadah.
Karena pengobatan atau vaksin untuk mencegah virus ini belum ditemukan. Perawatan medis pun bersifat supportive untuk meringankan gejala sehingga harus ada pencegahan yang dimulai dari diri sendiri seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun setelah memegang sesuatu dan menerapkan etika batuk ( menutup mulut saat batuk ) ketika sakit.
Virus ini juga menyerang Jemaah yang dalam keadaan drop sehingga para Jemaah harus memperkuat daya tahan tubuh. Dan para Jemaah harus mengikuti peraturan pemerintah Indonesia untuk mengikuti pencegahan virus mers.
Pemerintah Indonesia harus melakukan pemeriksaan ketat terhadap Jemaah haji dan umroh serta para Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang pulang ke Indonesia agar mereka tidak membawa virus MERS kepada warga lainnya yang berada di Indonesia.
Ada beberapa cara pencegahan yang dilakukan setiap bandara di Indonesia yaitu :
1)      Alat Thermoscan
Alat untuk mendeteksi kelainan suhu tubuh penumpang yang terjangkit virus MERS. Apabila suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius yang disertai batuk dan flu maka perlu di waspadakan karena gelaja tersebut sama dengan gejala virus MERS.

2)      Tim medis
Tim medis disediakan untuk para penumpang yang kemungkinan terjangkit virus MERS. Apabila positif maka penumpang tersebut akan langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan intensif.

3)      Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan terhadap Rumah Sakit untuk mengantisipasi pasien yang terjangkit virus MERS sehinggan para dokter , tenaga ahli dan ruangan untuk pasien sudah disiapkan.

Sumber            :