Thursday, January 10, 2013

KEGIATAN PRODUKSI dalam ORGANISASI BISNIS



Produksi adalah Pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil ini dapat berupa barang ataupun jasa.
     
 Perusahaan bisnis adalah  Sebuah organisasi / lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktivitas adalah Sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk dapat menghasilkan hasil tersebut.

Produksi dapat diartikan juga sebagai segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (yutility) sesuatu barang atau jasa. Metode produksi secara ekstrim dapat di bedakan menjadi dua, yaitu: proses proses produksi yang terus-menerus dan proses produksi yang terputus-putus. 
Proses produksi intermitten (terputus-putus) adalah suatu proses produksi yang sejak awal hingga ahir  dikerjakan salam waktu yang terputus-putus, seperti pabrik meuble, perusahaan konveksi dan pabrik kain batik.

Proses produksi continous (terus-menerus) adalah suatu proses produksi sejak awal hingga ahir dikerjakan tanpa ada waktu yang terhenti, meskipun proses produksi tersebut berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dan berurutan, seperti: pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik tekstil, pabrik kertas, pabrik gula dan pabrik sabun. 

Sifat dari proses produksi terputus adalah: produk yang dihasilkan jumlahnya sedikit dengan variasi yang banyak, mesin yang dipakai adalah multi fungsi yang dapat dipakai untuk menghasilkan bermacam-macam produk, pengawasannya lebih sukar karena job yang beranekaragam, memerlukan tenaga kerja yang ahli, pengerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu pendek, mesin dapat dipindah-pindahkan jadi lay out pabrik selalu berubah, persediaan bahan mentah dan bahan baku dalam proses biasanya tinggi, produknya dapat di standarisasi dan bisa juga tidak, produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin. 

Sifat dari proses produksi terus-menerus adalah: produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar, produk yang dihasilkan hanya sejenis, cara pembuatannya distandarisasikan (di tentukan prosesnya), mesin yang dipakai bersifat khusus (special purpose machine), lay out pabrik yang tetap, persediaan bahan mentah dan bahan baku dalam proses lebih rndah dari pada intermittent process, produksi yang dilakukan dalam waktu yang lama, jumlah tenaga kerjanya sedikit, bila salah satu mesin rusak maka seluruh oprasi akan terhenti, job instruction hanya di berikan sekali saja, pekerjaan dilakukan dalam waktu 24 jam, memiliki maitenace specialist yang berpengalaman. 

Kapasitas adalah kemampuan untuk menghasilkan suatu produk. Kapasitas produksi adalah kemampuan suatu mesin pabrik untuk menghasilkan suatu produk yang maksimal tanpa adanya pengaruh faktor eksternal. 

Kapasitas produksi nyata (riil) tidak harus sama dengan kapasitas efektif. Perbandingan antara produksi nyata adalah jumlah riil suatu produksi dengan suatu kapasitas dalam jangka waktu tertentu disebut sebagai efisiensi produksi, dan efisiensi produksi biasanya dinyatakan dalam bebtuk persentase.
Agar produk yang dihasilkan baik biasanya dalam suatu proses produksi akan dilakukan pengawasan produksi, inspection, motion study, time study, plant lay out, pemilihan equipment, factory planning dan pemilihan jenis bangunan.

Pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinasi semua aktivitas produksi agar waktu penyelesaian yang telah di tentukan dapat terlaksana. Pengawasan produksi bertugas untuk merintis dan mengawasi aliran pekerjaan (flow of work) dalam suatu pabrik, sehingga pekerjaan dilakukan secara sistematis untuk menghindari kemacetan, kelambanan, dan rintangan dalam proses produksi.

Inspection dapat dilakukan pada tingkatan tertentu sepanjang garis processing, baik pada saat permulaan, ditengahnya maupun pada tahap ahir produksi. Motion study bertujuan untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau bagai mana suatu proses produksi harus di lakukan untuk meningkatkan out put produksi.

Time study mempelajari berapa lamakah seharusnya suatu pekerjaan itu dilakukan, dengan time study manajemen perusahaan dapat menentukan waktu yang wajar dalam proses produksi, menghitung operator yang digunakan, dan banyaknya mesin yang di pakai. Plant lay out digunakan untuk menyususun dan mengembangkan sisitim produksi agar kapasitas dan kualitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Sumber :
 

No comments:

Post a Comment