Produksi adalah Pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi
hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil ini dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah Sebuah
organisasi / lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau
jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk
para pemilik. Produktivitas
adalah Sebuah
konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang
diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan
sebagainya) yang dipakai untuk dapat menghasilkan hasil tersebut.
Produksi dapat diartikan juga sebagai segala kegiatan
dalam menciptakan dan menambah kegunaan (yutility) sesuatu barang atau jasa. Metode
produksi secara ekstrim dapat di bedakan menjadi dua, yaitu: proses proses
produksi yang terus-menerus dan proses produksi yang terputus-putus.
Proses produksi intermitten (terputus-putus) adalah
suatu proses produksi yang sejak awal hingga ahir dikerjakan salam waktu
yang terputus-putus, seperti pabrik meuble, perusahaan konveksi dan pabrik kain
batik.
Proses produksi continous (terus-menerus) adalah
suatu proses produksi sejak awal hingga ahir dikerjakan tanpa ada waktu yang
terhenti, meskipun proses produksi tersebut berpindah dari satu bagian ke
bagian yang lain dan berurutan, seperti: pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik
tekstil, pabrik kertas, pabrik gula dan pabrik sabun.
Sifat dari proses produksi terputus adalah: produk yang
dihasilkan jumlahnya sedikit dengan variasi yang banyak, mesin yang dipakai
adalah multi fungsi yang dapat dipakai untuk menghasilkan bermacam-macam
produk, pengawasannya lebih sukar karena job yang beranekaragam,
memerlukan tenaga kerja yang ahli, pengerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu
pendek, mesin dapat dipindah-pindahkan jadi lay out pabrik selalu
berubah, persediaan bahan mentah dan bahan baku dalam proses biasanya tinggi,
produknya dapat di standarisasi dan bisa juga tidak, produksi tidak mudah
terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
Sifat dari proses produksi terus-menerus adalah: produk yang
dihasilkan dalam jumlah yang besar, produk yang dihasilkan hanya sejenis, cara
pembuatannya distandarisasikan (di tentukan prosesnya), mesin yang dipakai bersifat
khusus (special purpose machine), lay out pabrik yang tetap,
persediaan bahan mentah dan bahan baku dalam proses lebih rndah dari pada intermittent
process, produksi yang dilakukan dalam waktu yang lama, jumlah tenaga
kerjanya sedikit, bila salah satu mesin rusak maka seluruh oprasi akan
terhenti, job instruction hanya di berikan sekali saja, pekerjaan
dilakukan dalam waktu 24 jam, memiliki maitenace specialist yang
berpengalaman.
Kapasitas
adalah kemampuan untuk menghasilkan suatu produk. Kapasitas produksi adalah
kemampuan suatu mesin pabrik untuk menghasilkan suatu produk yang maksimal
tanpa adanya pengaruh faktor eksternal.
Kapasitas
produksi nyata (riil) tidak harus sama dengan kapasitas efektif.
Perbandingan antara produksi nyata adalah jumlah riil suatu produksi
dengan suatu kapasitas dalam jangka waktu tertentu disebut sebagai efisiensi
produksi, dan efisiensi produksi biasanya dinyatakan dalam bebtuk persentase.
Agar produk
yang dihasilkan baik biasanya dalam suatu proses produksi akan dilakukan
pengawasan produksi, inspection, motion study, time study, plant lay out, pemilihan
equipment, factory planning dan pemilihan jenis bangunan.
Pengawasan
produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinasi semua aktivitas produksi agar
waktu penyelesaian yang telah di tentukan dapat terlaksana. Pengawasan produksi
bertugas untuk merintis dan mengawasi aliran pekerjaan (flow of work)
dalam suatu pabrik, sehingga pekerjaan dilakukan secara sistematis untuk
menghindari kemacetan, kelambanan, dan rintangan dalam proses produksi.
Inspection dapat dilakukan
pada tingkatan tertentu sepanjang garis processing, baik pada saat
permulaan, ditengahnya maupun pada tahap ahir produksi. Motion study bertujuan
untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau bagai
mana suatu proses produksi harus di lakukan untuk meningkatkan out put produksi.
Time study mempelajari
berapa lamakah seharusnya suatu pekerjaan itu dilakukan, dengan time study manajemen
perusahaan dapat menentukan waktu yang wajar dalam proses produksi, menghitung
operator yang digunakan, dan banyaknya mesin yang di pakai. Plant lay out digunakan
untuk menyususun dan mengembangkan sisitim produksi agar kapasitas dan kualitas
produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment